Info Jual Property Se Jabodetabek
Menghadapi pergantian tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Perumahan, menggencarkan upaya untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan perumahan. Dengan fokus pada optimalisasi anggaran dan progres kegiatan, Kementerian PUPR berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat dengan efektif.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menegaskan komitmen lembaganya untuk menyelesaikan tugas pembangunan perumahan dengan cepat. Dalam pengarahan pada Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2023, Iwan menyampaikan urgensi menyelesaikan pembangunan perumahan mengingat waktu pelaksanaan kegiatan tahun 2023 yang akan segera berakhir.
Berdasarkan hasil evaluasi hingga 26 November 2023, realisasi keuangan bidang perumahan terus meningkat. Dalam proyek padat karya, melibatkan masyarakat melalui Badan Swadaya Masyarakat Penyelenggaraan Perumahan Sosial (BSPS), berhasil mengurangi jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 150.380 unit. Progres keuangan mencapai 98,43 persen dan fisik 99,97 persen.
Selain itu, Direktorat Jenderal Perumahan juga memberikan dukungan pada infrastruktur dasar di Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) melalui pembangunan Rusun Pekerja IKN. Proyek ini mencapai progres keuangan 99,99 persen dan fisik 100 persen. Inovasi tampak pada pembangunan rumah dengan colokan listrik sebagai elemen unik, menunjukkan keberanian dan kreativitas dalam proyek perumahan.
Pada kegiatan Rapat Koordinasi, Iwan menyampaikan sejumlah prioritas penganggaran untuk tahun 2024. Ini termasuk penyediaan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di kawasan IKN, penyelesaian pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri, pemenuhan kegiatan Rusun dan Rumah Khusus Multi Years Contract (MYC) TA 2023-2024, serta pelaksanaan Bantuan PSU Rumah Umum dan Program Padat Karya BSPS.
Selain fokus pada pembangunan, Kementerian PUPR juga menaruh perhatian pada manajemen risiko. Iwan menyampaikan kesiapan untuk melaksanakan Manajemen Risiko Ditjen Perumahan, dengan harapan agar seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perumahan ikut serta dalam pengembangan kompetensi di bidang Manajemen Risiko.
Kesimpulan: Dengan optimisme tinggi, Kementerian PUPR menjelang tahun baru berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan perumahan sesuai perencanaan. Dalam suasana rapat yang berlangsung selama tiga hari, identifikasi risiko, persiapan untuk Tahun Anggaran 2024, dan evaluasi proyek-proyek menjadi fokus utama. Keterlibatan semua pihak, termasuk pejabat, pegawai, dan masyarakat, diharapkan akan mempercepat pencapaian target pembangunan perumahan di Indonesia.
Belum ada komentar