cash offer for my home,sell my property privately,realtor to sell my house,best realtor to sell my house,agent to sell my house,i want to sell my house,sell my home for cash,sell home for cash,sell my house online
Beranda » Blog » Mengapa Orang Indonesia Kesulitan Membeli Rumah? Pakar Tata Kota Mengungkap Alasannya
Dipublish pada 6 February 2024 | Dilihat sebanyak 271 kali | Kategori: Blog
Mengapa Orang Indonesia Kesulitan Membeli Rumah? Pakar Tata Kota Mengungkap Alasannya Kebutuhan akan rumah di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Namun, paradoksnya, masyarakat kesulitan Kesulitan Membeli Rumah dan memenuhi kebutuhan ini. Rumah yang terjangkau seringkali berada di lokasi terpencil, jauh dari fasilitas umum, dan sulit dijangkau tanpa kendaraan pribadi. Berbagai faktor kompleks menyebabkan kesulitan ini, dan pakar tata kota, Yayat Supriyatna, mengungkapkan dua faktor utama yang menjadi penyebabnya: ketersediaan tanah dan perumahan serta rendahnya daya beli.
1. Kesulitan Membeli Rumah karena Mahalnya Harga Tanah dan Rumah
Harga tanah yang terus meningkat menjadi kendala utama dalam penyediaan rumah. Mahalnya harga tanah berdampak langsung pada mahalnya harga rumah, membuatnya Kesulitan Membeli Rumah dan dijangkau oleh sebagian besar masyarakat. Yayat Supriyatna menyoroti implikasi terbesar dari kenaikan harga tanah ini, yang mengarah pada kesulitan mendapatkan rumah tapak dengan biaya terjangkau.
Pemerintah merespons dengan membangun rumah susun (rusun) sebagai alternatif, dengan biaya sewa yang lebih terjangkau. Rusun menggunakan lahan secara vertikal dan memberikan opsi hunian yang lebih terjangkau dibanding rumah tapak.
2. Kesulitan Membeli Rumah karena Rendahnya Daya Beli
Rendahnya daya beli menjadi hambatan utama dalam mendapatkan hunian baru. Biaya pembangunan yang tinggi membutuhkan penghuni yang mampu segera menempati rumah tersebut, namun di lapangan, banyak orang tidak dapat mengambil kredit rumah karena gaji mereka habis untuk kebutuhan sehari-hari.
Yayat menilai bahwa peningkatan daya beli dapat dicapai melalui bantuan pemerintah, terutama melalui program subsidi. Instrumen pembayaran dengan skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang menawarkan suku bunga rendah juga diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan daya beli.
3. Kesulitan Membeli Rumah karena Solusi dan Tantangan: Subsidi dan Infrastruktur
Pakar ini memberikan dua solusi utama untuk meningkatkan daya beli dan ketersediaan rumah di Indonesia. Pertama, pemberian subsidi, seperti Program FLPP, dengan suku bunga rendah. Kedua, subsidi dalam penyediaan infrastruktur, seperti jalan, air minum, listrik, dan telekomunikasi, untuk meningkatkan nilai dan daya tarik rumah.
Selain itu, kemudahan akses ke transportasi umum dan infrastruktur yang lengkap dapat menjadi nilai tambah bagi rumah, membuatnya lebih cepat terjual. Bagaimana lokasi properti dihubungkan dengan transportasi publik yang baik juga menjadi pertimbangan penting.
4.Kesulitan Membeli Rumah dikarenakan Tantangan: Pertumbuhan Demografi Cepat
Pertumbuhan demografi yang cepat menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan rumah. Peningkatan jumlah populasi tidak selalu diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang merata, menciptakan kesenjangan antara penghasilan dan harga rumah. Terutama, kalangan milenial dengan pendapatan terbatas merasa sulit membeli rumah dengan harga yang semakin melambung.
Kesimpulan Mengapa Orang Indonesia Kesulitan Membeli Rumah? Pakar Tata Kota Mengungkap Alasannya
Akhirnya, masyarakat banyak memilih menyewa atau tinggal di rumah sewa sementara mereka menabung untuk memiliki rumah. Kesulitan ini menegaskan perlunya solusi yang komprehensif dan kolaboratif untuk meningkatkan ketersediaan rumah yang terjangkau dan memfasilitasi kepemilikan rumah di Indonesia.
Belum ada komentar