cash offer for my home,sell my property privately,realtor to sell my house,best realtor to sell my house,agent to sell my house,i want to sell my house,sell my home for cash,sell home for cash,sell my house online
Beranda » Blog » Rumah Tapak: Proyeksi Permintaan Meningkat di 2024, Ini Penyebabnya!
Dipublish pada 8 December 2023 | Dilihat sebanyak 880 kali | Kategori: Blog
Rumah tapak semakin menjadi primadona di kalangan masyarakat, dan proyeksi tahun depan menunjukkan peningkatan signifikan permintaan, terutama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Menurut laporan terbaru dari Cushman & Wakefield berjudul “Analisis Properti: Refleksi 2023 dan Proyeksi 2024”, permintaan untuk rumah tapak diperkirakan akan tumbuh sekitar 2,8% (Year over Year/YoY) pada tahun 2024. Apa yang mendasari pertumbuhan ini?
Tren positif ini didorong oleh insentif PPN DTP yang ditanggung oleh pemerintah. Pembeli rumah baru (ready stock) dengan harga di bawah Rp 5 miliar mendapatkan manfaat dari pembebasan PPN hingga 100% untuk nilai objek pajak maksimal Rp 2 miliar. Kebijakan ini diumumkan pada akhir 2023 dan diharapkan dapat memicu permintaan sepanjang tahun 2024. Perlu dicatat bahwa kebijakan ini berlaku hingga Juni 2024, dengan diskon PPN sebesar 50% untuk periode Juli-Desember 2024.
Cushman & Wakefield juga menyoroti perubahan dalam kebijakan akses properti bagi warga negara asing (WNA). Dengan mempermudah proses pembelian properti menggunakan paspor, visa, atau izin tinggal, diharapkan akan ada peningkatan permintaan dari segmen pasar WNA pada tahun 2024. Meskipun dampaknya mungkin tidak begitu signifikan, kebijakan ini tetap dianggap sebagai pendorong pertumbuhan.
3. Stabilitas Pasokan dan Pertumbuhan Ekonomi
Meskipun pasokan rumah tapak diperkirakan masih relatif stabil pada tahun 2023, proyeksi untuk tahun 2024 menunjukkan peningkatan sekitar 2,6% (YoY). Faktor-faktor yang berkontribusi meliputi inflasi yang mempengaruhi biaya bahan bangunan dan perkembangan infrastruktur di Jabodetabek seperti MRT, LRT, dan peningkatan akses jalan tol. Hal ini memberikan dampak positif terhadap harga tanah dan, pada gilirannya, meningkatkan harga rumah tapak.
4. Sentimen Politik dan Pemulihan Ekonomi
Peningkatan permintaan juga dipengaruhi oleh harapan terhadap pemulihan ekonomi dan sentimen politik yang tetap positif. Jika kondisi ekonomi makro membaik, serta keadaan politik mendukung stabilitas, dapat diantisipasi bahwa harga rumah tapak akan terus meningkat.
Saat ini, permintaan kumulatif rumah tapak mencapai sekitar 400.000 unit. Namun, proyeksi tahun depan menunjukkan pertumbuhan lebih lanjut, dengan estimasi permintaan kumulatif mencapai lebih dari 410.000 unit. Inilah momen yang tepat untuk terlibat dalam pasar properti, terutama bagi mereka yang tengah mencari investasi yang menjanjikan di dunia perumahan. Jangan lewatkan kesempatan ini, dan sambutlah tahun 2024 dengan keyakinan dalam investasiproperti Anda!
Belum ada komentar